Minggu, 29 Januari 2012

Energi Listrik Jalankan Fungsi Tubuh Manusia

Sebelum manusia mengenal listrik, ternyata Allah SWT telah menggelarkan listrik dalam tubuh manusia secara sangat canggih, bahkan sejak dari dihadirkan-Nya manusia pertama di bumi. Sel-sel dalam tubuh manusia yang jumlahnya lebih dari satu triliun masing- masing mempunyai muatan listrik sebesar 90 mV dengan muatan positif di luar membran sel dan muatan negatif di dalamnya.
Bila dapat dibuat hubungan seri dalam masalah listriknya antara satu sel dengan sel lain, maka memang tubuh manusia mempunyai potensi yang sangat besar dalam menghasilkan tenaga listrik. Misalnya untuk menghasilkan tegangan 220V (tegangan listrik rumah tangga) diperlukan hubungan seri 2500 sel saja, sedangkan tubuh manusia mengandung lebih dari satu triliun sel. Apakah hal yang demikian dapat dilakukan dalam tubuh manusia? Entahlah. Tetapi memang ada diberitakan, orang dapat menyalakan bola lampu hanya dengan memegang kutub-kutubnya, sehingga kiranya memang bukan hal yang mustahil, sebab bahan bakunya telah tersedia dalam tubuh manusia itu sendiri.
Semua alat tubuh manusia dalam menjalankan fungsinya selalu berkaitan dengan masalah listrik ini, khususnya saraf dan otot jantung. Penyakit dapat menimbulkan gangguan listrik dalam tubuh, sebaliknya gangguan listrik pada suatu alat tubuh dapat menimbulkan gejala penyakit. Misalnya radang (selaput) otak dapat menimbulkan gangguan listrik pada otak, sehingga menyebabkan terjadinya kejang-kejang; sebaliknya gangguan listrik pada otak dapat menimbulkan gejala penyakit misalnya epilepsi (ayan). Hal yang sama dapat terjadi, baik pada otot maupun pada jantung, misalnya iskemia (kekurangan darah) atau infarct (kematian jaringan) otot jantung dapat menyebabkan gangguan tata listrik jantung, sebaliknya gangguan tata listrik jantung dapat menimbulkan gangguan irama denyut jantung (extra systole).
Hal-hal tersebut di atas dikemukakan, olehkarena ada disebut-sebut bahwa tenaga dalam ditimbulkan sebagai hasil dari pengaturan tata listrik dalam tubuh yang kemudian menghasilkan medan elektromagnetik yang mengelilingi tubuhnya. Bila memang demikian masalahnya, maka adanya medan elektromagnetik tersebut tentulah akan dapat dibuktikan berdasarkan hukum-hukum fisika. Contoh: sebuah kumparan kawat listrik yang diletakkan dekat pada sebuah kompas; bila kumparan itu kemudian dihubungkan dengan sumber arus listrik searah (batu baterai, accu), maka akan segera terbentuk medan elektromagnetik sekitar kumpatan itu. Bersama dengan terbentuknya medan elektromagnetik, maka jarum kompas (jarum kompas tiada lain adalah sebuah magnet) akan menunjukkan pergerakan. Makin kuat sumber arusnya, makin kuat dan luas medan elektromagnetik yang terbentuk dan makin besar terjadinya pergerakan jarum kompas itu. Demikian juga dalam hal jaraknya; makin dekat letak kompas terhadap kumparan makin besar pergerakan jarum kompas itu yang terjadi. Akan tetapi ada satu posisi tertentu di mana jarum kompas dapat sama sekali tidak bergerak, berapapun arus listrik yang dialirkan melalui kumparan, yaitu bilamana posisi kumparan kawat itu sedemikian rupa, sehingga arah medan elektromagnetik yang dihasilkan kumparan tepat sama dengan arah medan magnetik yang dihasilkan oleh jarum kompas itu.
Pada dasarnya semua orang mempunyai tenaga dalam, hanya saja tenaga dalam pada manusia biasa yang belum diolah masih dalam arah yang simpang-siur sehingga "tidak muncul ke luar". Tetapi bila kemudian diolah (melalui olah tenaga dalam) dan "dibuka" (oleh orang bertenaga dalam yang telah mampu), dan selanjutnya proses demikian diulang-tingkatkan (diulang dan ditingkatkan) lebih lanjut, maka keadaannya adalah ibarat besi lunak yang secara bertahap diolah menjadi baja dan pada setiap akhir tahap pengolahan diperkuat sifat magnetnya. Demikianlah, maka dengan melalui proses yang kira-kira serupa dapatlah dikembangkan tenaga dalam pada seseorang dan jadilah ia kini memiliki tenaga dalam yang "telah terwujud".
Dalam kaitan dengan proses tersebut di atas tadi, kiranya memang sangat beralasan adanya syarat minimal telah menjalani sekian kali latihan (24x) pada setiap tingkat, sebelum diizinkan mengikuti ujian kenaikan tingkat berikutnya ("dibuka" lebih lanjut). Selanjutnya, sebagaimana jarum baja yang telah dibuat magnet menjadi peka terhadap hal-hal yang bersifat (elektro)magnetik, maka orang yang "telah memiliki" tenaga dalam dapat menjadi peka terhadap adanya getaran-getaran yang bersifat tenaga dalam, baik yang berasal dari manusia ataupun sumber-sumber lainnya yang bersifat nyata maupun yang bersifat ghaib.
Orang yang sedang "dibuka" adalah ibarat jarum baja yang sedang diperam dalam kumparan kawat arus listrik searah atau ibarat sedang digosok-gosokkan kepada suatu magnet agar letak molekul-molekulnya menjadi teratur dan searah, atau dengan perkataan lain arah molekul-molekulnya sedang dibuat menjadi "sinkron". Pengertikan "dibuka" lebih tepat bila diartikan di"sinkron"kan, oleh karena pengertian di"buka" memang sering diasosiasikan kepada adanya "sesuatu" yang dimasukkan ke dalam diri orang yang di"buka" oleh orang yang mem"buka", sedangkan sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang dimasukkan oleh yang mem"buka" ke dalam diri orang yang di"buka".
Semua aktivitas fisiologis dalam tubuh manusia berhubungan dengan peristiwa listrik. Penyerang dengan emosinya yang berkobar dan maksud jahatnya untuk mencelakakan yang akan diserang, akan mempolakan cara menyerang dalam otaknya dan kemudian mewujudkannya dengan pergerakan kekuatan otot yang cukup besar. Kesemuanya ini berkaitan dengan peristiwa listrik dalam tubuhnya. Makin kuat emosinya dan makin keras upayanya untuk mencelakakan, maka makin besar terbangkitnya peristiwa listrik dalam tubuhnya. Pembangkitan peristiwa listrik dalam tubuh yang diluar kebiasaannya ini akan menghasilkan gelombang elektromagnetik yang berbeda arah dengan gelombang elektromagnetik orang bertenaga dalam yang akan diserang. Akibatnya ialah, gelombang elektromagnetik penyerang mengalami perubahan (terinduksi) dengan akibat lebih lanjut menjadi kacaunya gerakan menyerangnya, yang wujudnya ialah menjadi terpentalnya penyerang tersebut.
Keadaan tadi kiranya sama dengan jarum kompas yang didekatkan dengan letak yang tidak sesuai dengan arah gelombang elektromagnetik kumparan tersebut, yang akan menyebabkan jarum kompas itu bergerak. Bila orang yang diserang tidak mempunyai tenaga dalam, peristiwa seperti contoh di atas tidak akan terjadi, oleh karena orang yang tidak mempunyai tenaga dalam tidak memancarkan gelombang elektromagnetik dalam tubuhnya.
Ada satu pertanyaan. Mengapa bukan orang yang bertenaga dalam yang mental oleh pengaruh gelombang elektromagnetik orang yang menyerang? Hal ini pada umumnya tidak akan terjadi, oleh karena orang yang akan diserang biasanya berada dalam posisi tubuh yang lebih stabil dan akan lebih baik lagi bila orang itu juga berada dalam kondisi emosional yang tenang. Di samping itu, gelombang elektromagnetik orang yang bertenaga dalam lebih besar, sudah mapan dan mantap (selalu ada) dibandingkan dengan gelombang elektromagnetik "bangkitan sewaktu" dari orang yang sedang emosi. Makin besar tenaga dalam yang dimiliki orang yang akan diserang, makin tebal selubung gelombang elektromagnetiknya, sehingga semakin sulit bagi penyerang untuk mendekati orang yang akan diserangnya. Ibaratnya jarum kompas (apalagi jarum kompas "bangkitan sewaktu") tidak akan mampu menggerakkan besi magnet dan semakin besar magnet itu, maka jarum kompas yang didekatkan kepadanya sudah bergerak walaupun jaraknya masih jauh.
Kita kembali lagi, kalau orang tersebut tidak bermaksud menyerang, sekalipun ia mengerahkan kekuatan otot yang cukup besar, gerakannya tidak akan menjadi kacau karena arah gelombang elektromagnetiknya searah dengan gelombang elektromagnetik orang yang mempunyai tenaga dalam. Keadaannya sama dengan jarum kompas yang terletak dekat pada kumparan kawat dengan arus listrik searah dengan posisi sedemikian rupa, sehingga arah gelombang elektromagnetik kumparan sama dengan arah gelombang elektromagnetik jarum kompas itu, sebagaimana yang telah dikemukakan di bagian depan.
Sebuah pertanyaan lagi. Bagaimana bila si penyerang itu juga bertenaga dalam? Perlu diketahui bahwa sesama tenaga dalam adalah gelombang elektromagnetik yang searah, sehingga tidak akan saling berbenturan. Yang akan berbenturan ialah gelombang elektromagnetik "bangkitan sewaktu" hasil dari luapan emosi seseorang terhadap gelombang elektromagnetik tenaga dalam orang lain.
Wallahhualambissawab.................segala sesuatunya manusia hanya bisa beriktiar namun Allah sematalah yg menetukan semuanya.


Sabtu, 28 Januari 2012

Kejang atasi dengan Terapi Biolistrik

angguan kejang

Definisi

Kejang adalah gangguan tiba-tiba aktivitas normal listrik otak disertai oleh kesadaran diubah dan / atau manifestasi neurologis dan perilaku lainnya. Epilepsi adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kejang berulang yang mungkin termasuk kejang-kejang otot berulang menyentak disebut.

Deskripsi

Ada lebih dari 20 gangguan kejang yang berbeda. Satu dari sepuluh orang Amerika akan memiliki kejang pada suatu waktu, dan setidaknya 200.000 memiliki setidaknya satu bulan kejang.
Epilepsi mempengaruhi 1-2% dari populasi Amerika Serikat. Meskipun epilepsi adalah sebagai umum pada orang dewasa lebih dari 60 seperti pada anak di bawah 10, 25% dari semua kasus berkembang sebelum usia lima tahun. Satu dari setiap dua kasus berkembang sebelum usia 25.Sekitar 125.000 kasus baru didiagnosa epilepsi setiap tahun, dan sejumlah besar anak-anak dan orang dewasa yang belum didiagnosis atau diobati memiliki epilepsi.
Sebagian besar kejang jinak, tetapi kejang yang berlangsung lama dapat menyebabkan status epileptikus, sebuah kondisi yang mengancam jiwa ditandai dengan kejang terus menerus, berkelanjutan hilangnya kesadaran, dan gangguan pernapasan. Non-kejang epilepsi dapat mengganggu koordinasi fisik, visi, dan indera lainnya. Kejang terdiagnosis dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius dan lebih sulit untuk mengelola.

Jenis kejang

Serangan epilepsi umum terjadi ketika kelainan listrik ada di seluruh otak. Kejang parsial tidak melibatkan seluruh otak. Kejang parsial dimulai di daerah yang disebut fokus epilepsi, tetapi dapat menyebar ke bagian lain dari otak dan menyebabkan kejang umum. Beberapa orang yang memiliki epilepsi memiliki lebih dari satu jenis kejang.
Serangan motorik menyebabkan bagian dari tubuh untuk menyentak berulang kali. Sebuah serangan motorik biasanya berlangsung kurang dari satu jam dan bisa berlangsung hanya beberapa menit. Kejang sensorik dimulai dengan mati rasa atau kesemutan di satu daerah.Sensasi mungkin bergerak sepanjang salah satu sisi tubuh atau kembali sebelum mereda.
Kejang visual, yang mempengaruhi area otak yang mengontrol mata, menyebabkan orang untuk melihat hal-hal yang tidak ada. Kejang pendengaran mempengaruhi bagian otak yang mengontrol pendengaran dan menyebabkan pasien untuk membayangkan suara-suara, musik, dan suara lainnya. Jenis lain dari kejang dapat menyebabkan kebingungan, sakit perut, atau gangguan emosi.
SERANGAN UMUM. Sebuah tonik-klonik umum (grand-mal) kejang dimulai dengan suara nyaring sebelum orang mengalami kejang kehilangan kesadaran dan jatuh ke tanah. Otot-otot menjadi kaku selama sekitar 30 detik selama fase tonik kejang dan bergantian kontrak dan rileks selama fase klonik, yang berlangsung 30-60 detik. Kulit kadang-kadang memperoleh warna kebiru-biruan dan orang mungkin menggigit lidahnya, kehilangan kontrol kandung kemih atau usus, atau mengalami kesulitan bernapas.
Kejang grand mal berlangsung antara dua dan lima menit, dan orang mungkin bingung atau kesulitan berbicara ketika ia mendapatkan kembali kesadaran (negara postictal). Ia mungkin mengeluh sakit kepala atau otot, atau kelemahan pada lengan atau kakinya sebelum jatuh ke dalam tidur nyenyak.
SERANGAN UMUM UTAMA. Kejang umum primer terjadi ketika muatan listrik mulai di kedua belahan (hemisfer) otak pada saat yang sama. Kejang umum primer lebih mungkin serangan motorik besar dari pada tidak adanya kejang.
KETIADAAN SERANGAN. Absen (petit mal) kejang umumnya mulai pada umur empat dan berhenti pada saat anak menjadi seorang remaja.
Adanya kejang biasanya dimulai dengan hilangnya kesadaran dan singkat terakhir antara satu dan 10 detik. Seseorang mengalami kejang petit mal menjadi sangat tenang dan mungkin berkedip, menatap kosong, memutar matanya, atau memindahkan bibirnya. Sebuah kejang petit mal berlangsung 15-20 detik. Ketika itu berakhir, orang yang telah kembali kejang apa pun yang dia lakukan sebelum kejang dimulai. Dia tidak akan mengingat kejang dan mungkin tidak menyadari bahwa sesuatu yang tidak biasa telah terjadi. Tidak diobati, kejang petit mal dapat kambuh sebanyak 100 kali sehari dan dapat berkembang menjadi kejang grand mal.
SERANGAN mioklonik. Kejang mioklonik ditandai dengan singkat, kejang tak terkendali dari lidah atau otot-otot wajah, lengan, atau kaki. Kejang mioklonik yang paling mudah terjadi saat bangun setelah tidur malam.
Kejang Jackson adalah kejang parsial ditandai dengan kesemutan, kaku, atau menyentak dari lengan atau kaki. Kehilangan kesadaran jarang. Kejang dapat kemajuan dalam mode karakteristik di sepanjang dahan.
Postur lemas dan periode singkat ketidaksadaran fitur kejang akinetic, yang terjadi pada anak-anak muda. Akinetic kejang, yang menyebabkan anak jatuh, juga disebut serangan drop.
SERANGAN PARSIAL. Kejang parsial sederhana tidak menyebar dari area fokus di mana mereka muncul. Gejala ditentukan oleh bagian otak yang terkena. Pasien biasanya tetap sadar selama kejang dan kemudian dapat menggambarkan secara rinci. Pada tahun 2003, dilaporkan bahwa orang yang mengalami kejang parsial dua kali lebih mungkin untuk memiliki gangguan tidur seperti orang usia dan jenis kelamin yang sama.
KOMPLEKS PARSIAL SERANGAN. Bau khas, rasa, atau sensasi yang tidak biasa lainnya (aura) dapat sinyal awal dari kejang parsial kompleks.
Kejang parsial kompleks dimulai sebagai kejang parsial sederhana, tetapi bergerak di luar daerah fokus dan menyebabkan hilangnya kesadaran. Kejang parsial kompleks dapat menjadi kejang motorik utama. Meskipun seseorang mengalami kejang parsial kompleks tidak mungkin tampak tidak sadar, dia tidak tahu apa yang terjadi dan mungkin berperilaku tidak tepat. Dia tidak akan mengingat kejang, namun mungkin tampak bingung atau mabuk selama beberapa menit setelah itu berakhir.

Penyebab dan gejala

Asal usul 50-70% dari semua kasus epilepsi tidak diketahui. Epilepsi terkadang adalah hasil dari trauma saat lahir. Penyebab tersebut meliputi oksigen cukup ke otak, cedera kepala , perdarahan berat atau ketidakcocokan antara darah wanita dan darah bayinya yang baru lahir, dan infeksi segera sebelum, sesudah, atau pada saat kelahiran.
Penyebab lain epilepsi meliputi:
  • trauma kepala akibat kecelakaan mobil, luka tembak, atau cedera lainnya.
  • alkoholisme
  • otak abses atau peradangan selaput yang menutupi otak atau sumsum tulang belakang
  • fenilketonuria (PKU, suatu penyakit yang hadir pada saat lahir, sering ditandai dengan kejang, dan dapat mengakibatkan retardasi mental ) dan kelainan bawaan lainnya
  • penyakit menular seperti campak , gondok, dan difteri
  • Penyakit degeneratif
  • memimpin keracunan , keracunan merkuri, keracunan karbon monoksida , atau menelan zat beracun lainnya
  • faktor genetik
Status epileptikus, suatu kondisi di mana seseorang menderita kejang terus menerus dan mungkin mengalami kesulitan bernapas, dapat disebabkan oleh:
  • tiba-tiba menghentikan obat anti-kejang
  • hipoksia ensefalopati atau metabolisme (penyakit otak akibat kekurangan oksigen atau rusak dari proses fisik atau kimia lainnya)
  • akut cedera kepala
  • darah infeksi yang disebabkan oleh peradangan otak atau selaput yang menutupinya

Diagnosa

Riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, deskripsi aktivitas kejang, dan pemeriksaan fisik dan neurologis membantu dokter perawatan primer, ahli saraf, dan epileptologists mendiagnosis gangguan ini. Dokter mengesampingkan kondisi yang menyebabkan gejala yang menyerupai epilepsi, termasuk stroke kecil (serangan iskemik transien, atau TIA), pingsan , (sinkop), pseudoseizures, dan serangan tidur (narcolepsy.)
Tes neuropsikologis mengungkap masalah belajar atau memori. Neuroimaging menyediakan pemandangan area otak yang terlibat dalam aktivitas kejang.
Para electroencephalogram (EEG) adalah tes utama yang digunakan untuk mendiagnosis epilepsi. EEG menggunakan elektroda yang ditempatkan pada atau di dalam tengkorak untuk merekam aktivitas listrik otak dan menentukan lokasi yang tepat dari muatan yang abnormal.
Pasien mungkin diminta untuk tetap diam selama jangka pendek EEG atau untuk pergi tentang kegiatan normal selama pemantauan diperpanjang. Beberapa pasien kekurangan tidur atau terkena pemicu kejang, seperti cepat, bernapas dalam-dalam (hiperventilasi) atau lampu berkedip (stimulasi fotik). Dalam beberapa kasus, orang mungkin dirawat di rumah sakit untuk monitorings EEG yang dapat bertahan selama dua minggu. EEG video juga dokumen apa yang pasien lakukan ketika kejang terjadi dan bagaimana kejang mengubah perilakunya.
Teknik lain yang digunakan untuk mendiagnosis epilepsi meliputi:
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI), yang menyediakan gambar yang jelas dan rinci dari otak. Fungsional MRI (fMRI), dilakukan ketika pasien tidak berbagai tugas, dapat mengukur perubahan dalam intensitas listrik dan aliran darah dan menunjukkan wilayah otak yang mempengaruhi setiap kegiatan.
  • Positron emission tomography (PET) dan tomografi emisi photon tunggal (SPECT) memantau aliran darah dan aktivitas kimia di daerah otak sedang diuji. PET dan SPECT sangat efektif dalam menemukan wilayah otak mana perubahan metabolik terjadi antara kejang.

Pengobatan

Tujuan pengobatan epilepsi adalah untuk menghilangkan kejang atau membuat gejala yang kurang sering dan kurang parah. Terapi jangka panjang obat antikonvulsi adalah bentuk paling umum dari pengobatan epilepsi.

Obat

Kombinasi obat mungkin diperlukan untuk mengendalikan beberapa gejala, tetapi kebanyakan pasien yang memiliki epilepsi mengambil salah satu obat sebagai berikut:
  • Dilantin (fenitoin)
  • Tegretol (carbamazepine)
  • Barbita (fenobarbital)
  • Mysoline (primidone)
  • Depakene (asam valproik, natrium valproat)
  • Klonopin (clonazepam)
  • Zarontin (ethosuximide).
Dilantin, Tegretol, Barbita, dan Mysoline digunakan untuk mengelola atau mengendalikan kejang umum tonik-klonik parsial dan kompleks. Depakene, Klonopin, dan Zarontin diresepkan untuk pasien yang memiliki epilepsi petit mal.
Neurontin (gabapentin), Lamictal (lamotrigin), dan topiramate (Topamax) adalah salah satu obat yang lebih baru ini disetujui di Amerika Serikat untuk mengobati orang dewasa yang memiliki kejang parsial atau parsial dan kejang grand mal. Obat lain yang baru yang disebut levetiracetam (Keppra) telah disetujui dan menunjukkan hasil yang sangat baik dalam mengurangi kejang parsial antara pasien lansia dengan sedikit efek samping. Hal ini penting, karena pasien orang tua sering memiliki kondisi lain dan harus memakai obat lain yang mungkin berinteraksi dengan obat kejang.Pada tahun 2003, produsen Keppra adalah bekerja pada obat antiepilectic baru dari keluarga kimia yang sama seperti Keppra yang harus lebih kuat dan efektif. Obat yang tersedia sering berubah, dan dokter akan menentukan pengobatan terbaik untuk pasien individu. Sebuah laporan 2003 menemukan bahwa monoterapi, atau menggunakan hanya satu obat daripada kombinasi, bekerja lebih baik untuk kebanyakan pasien. Semakin sedikit rumit perawatan, pasien semakin besar kemungkinan akan mematuhi dan manajer yang lebih baik gangguan kejang.
Bahkan pasien yang kejang terkontrol dengan baik harus memiliki tes darah secara teratur untuk mengukur kadar obat anti-kejang dalam sistem dan untuk memeriksa untuk melihat apakah obat ini menyebabkan perubahan dalam darah atau hati. Seorang dokter harus diberitahu jika ada tanda-tanda toksisitas obat muncul, termasuk gerakan mata yang tidak terkendali; kelesuan,pusing , atau hiperaktif; ketidakmampuan untuk melihat dengan jelas atau berbicara jelas, mual atau muntah, atau masalah tidur.
Status epileptikus membutuhkan perawatan darurat, biasanya dengan valium (Ativan), Dilantin, atau Barbita. Sebuah dekstrosa intravena (gula) solusi diberikan kepada pasien yang kondisinya karena gula darah rendah, dan vitamin B 1 persiapan adalah diberikan secara intravena ketika hasil status epileptikus dari penarikan alkohol kronis. Karena dekstrosa dan tiamin pada dasarnya tidak berbahaya dan karena keterlambatan dalam pengobatan bisa menjadi bencana, obat ini diberikan secara rutin, karena biasanya sulit untuk mendapatkan sejarah yang memadai dari seorang pasien yang menderita status epileptikus.
Kejang kejang-kelemahan yang tidak dapat dikontrol dengan obat atau tanpa sedasi atau efek samping yang tidak. Pembedahan mungkin digunakan untuk menghilangkan atau mengontrol kejang keras.

Operasi

Pembedahan dapat digunakan untuk mengobati pasien yang keras kejang berasal dari lesi fokal kecil yang dapat dihilangkan tanpa membahayakan pasien, mengubah kepribadian pasien, yang menumpulkan
Ini karya seni abstrak didasarkan pada deskripsi pasien dari apa yang kejang epilepsi terasa seperti.  Kejang epilepsi disebabkan oleh aktivitas listrik di otak kacau.  Mereka dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti sakit atau stres, meskipun penyebab tidak sepenuhnya dipahami.
Ini karya seni abstrak didasarkan pada deskripsi pasien dari apa yang kejang epilepsi terasa seperti. Kejang epilepsi disebabkan oleh aktivitas listrik di otak kacau. Mereka dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti sakit atau stres, meskipun penyebab tidak sepenuhnya dipahami.
(Ilustrasi oleh John Bavosi, Peneliti Foto, Inc Direproduksi dengan izin.)
pasien indra, atau mengurangi kemampuan pasien untuk berfungsi.
Setiap tahun, sebanyak 5.000 pasien baru mungkin menjadi kandidat yang cocok untuk operasi, yang paling sering dilakukan di pusat epilepsi komprehensif.Kandidat bedah Potensi mencakup pasien dengan:
  • kejang parsial dan kejang umum sekunder (serangan yang dimulai di satu area dan menyebar ke kedua sisi otak)
  • anak kejang dan kelumpuhan pada satu sisi tubuh (hemiplegia)
  • kejang parsial kompleks berasal dari lobus temporal (bagian dari otak yang berhubungan dengan pidato, pendengaran, dan penciuman) atau kejang fokal lainnya. (Namun, risiko operasi yang melibatkan pusat-pusat pembicaraan adalah bahwa pasien akan kehilangan fungsi berbicara.)
  • Generalized mioklonik kejang atau kejang umum yang menampilkan kelumpuhan sementara (akinetic) atau kehilangan tonus otot (atonal)
Sebuah pemeriksaan fisik dilakukan untuk memverifikasi bahwa kejang pasien disebabkan oleh epilepsi, dan operasi tidak digunakan untuk mengobati pasien dengan gangguan jiwa yang parah atau masalah medis yang meningkatkan faktor risiko ke tingkat yang dapat diterima.
Pembedahan diindikasikan pernah kecuali:
  • yang terbaik yang tersedia obat anti-kejang telah gagal untuk mengontrol gejala-gejala pasien memuaskan
  • asal kejang pasien telah tepat berada
  • ada alasan yang baik untuk percaya operasi yang secara signifikan akan meningkatkan kesehatan pasien dan kualitas hidup.
Setiap pasien epilepsi mempertimbangkan operasi hati-hati dievaluasi oleh satu atau lebih ahli saraf, ahli bedah saraf, neuropsychologists, dan / atau pekerja sosial. Seorang psikiater, pendeta, atau penasehat spiritual lain dapat membantu pasien dan keluarganya mengatasi dengan stresyang terjadi selama dan setelah proses seleksi.
JENIS BEDAH. Teknik bedah yang digunakan untuk mengobati epilepsi intractable meliputi:
  • Lesionectomy. Melepaskan lesi (jaringan otak yang sakit) dan beberapa jaringan otak sekitarnya sangat efektif dalam mengendalikan kejang. Lesionectomy umumnya lebih berhasil daripada operasi dilakukan pada pasien yang kejang tidak disebabkan oleh lesi yang jelas, tetapi menghapus hanya bagian dari lesi mengurangi efektivitas prosedur.
  • Temporal reseksi. Menghapus bagian dari lobus temporal dan bagian dari otak yang berhubungan dengan perasaan, memori, dan emosi (hippocampus) memberikan kontrol kejang baik atau sangat baik di 75-80% dari pasien benar dipilih dengan jenis yang tepat epilepsi lobus temporal. Beberapa pasien mengalami post-operasi pidato dan masalah memori.
  • Ekstra-temporal reseksi. Prosedur ini melibatkan menghapus beberapa atau semua dari lobus frontal, bagian dari otak tepat di belakang dahi. Lobus frontal membantu mengatur gerakan, perencanaan, penilaian, dan kepribadian, dan perawatan khusus harus diambil untuk mencegah pasca-operasi masalah dengan gerakan dan ucapan. Ekstra-temporal reseksi yang paling sukses pada pasien yang kejang tidak luas.
  • Hemispherectomy. Metode ini menghilangkan jaringan otak dibatasi untuk pasien dengan epilepsi parah dan kotoran yang abnormal yang sering memperpanjang dari satu sisi otak yang lain. Hemispherectomies paling sering dilakukan pada bayi atau anak-anak muda yang telah memiliki penyakit otak atau gangguan yang luas sejak lahir atau dari usia yang sangat muda.
  • Corpus callosotomy. Prosedur ini, sebuah alternatif untuk hemispherectomy pada pasien dengan hemiplegia bawaan, menghapus sebagian atau seluruh materi putih yang memisahkan kedua bagian otak. Corpus callosotomy dilakukan hampir secara eksklusif pada anak-anak yang sering mengalami cedera saat jatuh disebabkan oleh kejang. Jika menghapus dua pertiga dari corpus callosum tidak menghasilkan perbaikan abadi dalam kondisi pasien, yang tersisa satu-ketiga akan dihapus selama operasi lain.
  • Beberapa subpial transeksi. Prosedur ini digunakan untuk mengontrol penyebaran kejang yang berasal atau mempengaruhi "fasih" korteks, daerah otak yang bertanggung jawab untuk berpikir kompleks dan penalaran.

Bentuk-bentuk lain pengobatan

DIET ketogenic. Sebuah tinggi lemak khusus, rendah protein, diet rendah karbohidrat kadang-kadang digunakan untuk mengobati pasien yang kejang yang parah tidak menanggapi pengobatan lain. Dihitung menurut umur, tinggi, dan berat badan, diet ketogenik menginduksi ringan kelaparandan dehidrasi . Hal ini akan memaksa tubuh untuk membuat pasokan berlebihan keton, bahan kimia alami dengan kejang-menekan sifat.
Tujuan dari pendekatan kontroversial adalah untuk memelihara atau meningkatkan kontrol kejang sekaligus mengurangi obat. Diet ketogenik bekerja terbaik dengan anak-anak antara usia satu dan 10. Hal ini diperkenalkan selama beberapa hari, dan kebanyakan anak dirawat di rumah sakit selama tahap awal pengobatan.
Jika seorang anak mengikuti diet ini tetap bebas kejang selama setidaknya enam bulan, peningkatan jumlah karbohidrat dan protein secara bertahap ditambahkan. Jika anak tidak menunjukkan perbaikan setelah tiga bulan, diet secara bertahap dihentikan. Sebuah studi tahun 2003 dari makanan dan efeknya pada pertumbuhan mencatat bahwa Jika digunakan, dokter harus merekomendasikan asupan energi dan protein dan proporsi yang lebih tinggi lemak tak jenuh untuk diet jenuh. Laporan ini juga merekomendasikan penggunaan suplemen vitamin dan mineral dengan diet.
Diperkenalkan pada tahun 1920, diet ketogenik telah terbatas, jangka pendek keberhasilan dalam mengendalikan aktivitas kejang. Penggunaannya seperti menghadapkan pasien untuk efek samping yang berbahaya karena:
  • infeksi stafilokokus
  • atunted atau tertunda pertumbuhan
  • gula darah yang rendah ( hipoglikemia )
  • kelebihan lemak dalam darah (hiperlipidemia)
  • penyakit yang dihasilkan dari deposito kalsium dalam saluran kemih (urolithiasis)
  • penyakit saraf optik (neuropati optik)
Stimulasi nervus vagus SARAF. Amerika Serikat Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui penggunaan stimulasi saraf vagus (VNS) pada pasien di atas usia 16 yang telah kejang parsial keras. Ini prosedur non-bedah menggunakan perangkat pacu jantung-seperti ditanam di bawah kulit di dada kiri atas, untuk memberikan stimulasi intermiten ke saraf vagus.Peregangan dari sisi leher ke otak, saraf vagus mempengaruhi menelan, berbicara, bernapas, dan banyak fungsi lainnya, dan VNS dapat mencegah atau memperpendek beberapa kejang. Sebuah laporan 2003 mengatakan bahwa pengobatan ini telah mengurangi kejang parsial sebesar 50% atau lebih dalam sekitar sepertiga pasien tanpa efek samping.

Pertama bantuan untuk kejang

Seseorang mengalami kejang tidak harus ditahan, tetapi benda-benda tajam atau berbahaya harus dipindahkan di luar jangkauan. Siapapun mengalami kejang parsial kompleks dapat memperingatkan menjauh dari bahaya dengan seseorang memanggil / namanya dengan suara jelas, tenang.
Seseorang yang memiliki kejang grand mal harus dibantu untuk berbaring. Pakaian ketat harus dikendurkan. Sebuah objek, lembut datar seperti handuk atau telapak tangan harus ditempatkan di bawah kepala seseorang. Memaksa benda keras ke dalam mulut seseorang mengalami kejang grand mal dapat menyebabkan cedera atau masalah pernapasan. Jika mulut seseorang terbuka, menempatkan kain dilipat atau benda lembut lainnya antara gigi-giginya akan melindungi lidahnya.Memutar kepala ke samping akan membantu dia bernapas. Setelah kejang grand mal telah berakhir, orang yang mengalami kejang harus diberitahu apa yang telah terjadi dan mengingatkan di mana dia.

Alternatif pengobatan

Stress meningkatkan aktivitas kejang pada 30% orang yang memiliki epilepsi. Teknik relaksasi dapat memberikan beberapa rasa kontrol atas gangguan, tetapi mereka tidak boleh digunakan sebagai pengganti obat anti-kejang atau digunakan tanpa persetujuan dari dokter pasien. Yoga , meditasi, dan hiburan favorit membantu beberapa orang rileks dan mengelola stres lebih berhasil .Biofeedback dapat mengajar orang dewasa dan remaja yang lebih tua bagaimana mengenali aura dan apa yang harus dilakukan untuk menghentikan penyebarannya. Anak di bawah 14 biasanya tidak mampu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip biofeedback. Teapi Biolistrik dapat menatralisir keseimbangan sensor motorik dalam otak bekerja secara terkontrol menggunakan sentuhan jari megeluarkan getaran listrik menghantarkan energi kedalam tubuh yang bertujuan meningkatkan daya kerja stimulasi sarap yg berhubungan dengan otak

Aromaterapi melibatkan pencampuran minyak tanaman aromatik ke dalam air atau minyak lainnya dan memijat mereka ke kulit atau menggunakan kompor khusus untuk menghembus keharuman mereka di seluruh ruangan. Minyak aromaterapi mempengaruhi tubuh dan otak, dan minyak murni tidak boleh diterapkan secara langsung pada kulit. Ylang ylang, chamomile, atau lavender dapat menciptakan suasana menenangkan. Orang yang memiliki epilepsi tidak harus menggunakan rosemary, hisop, sage atau adas manis, yang tampaknya membuat otak lebih waspada.
Perubahan diet yang menekankan keseluruhan dan menghilangkan makanan makanan olahan dapat membantu. Terapi homeopati juga dapat bekerja untuk orang dengan kejang, terutama pengobatan homeopati konstitusional yang bertindak pada tingkat terdalam untuk mengatasi kebutuhan individu.

Prognosa

Orang yang memiliki epilepsi memiliki tingkat lebih tinggi dari rata-rata bunuh diri , tiba-tiba, tak dapat dijelaskan kematian , dan kematian tenggelam dan kecelakaan lainnya.
Epilepsi fokal jinak masa kanak-kanak dan beberapa kejang tidak mungkin hilang dalam waktu, tetapi remisi tidak mungkin jika kejang terjadi beberapa kali sehari, beberapa kali dalam periode 48 jam, atau lebih sering daripada di masa lalu.
Kejang yang terjadi berulang-ulang dari waktu ke waktu dan selalu melibatkan gejala yang sama disebut kejang stereotypic. Probabilitas bahwa kejang stereotypic akan mereda adalah miskin.
Sekitar 85% dari semua gangguan kejang dapat sebagian atau seluruhnya dikontrol jika pasien mengambil obat anti-kejang sesuai dengan petunjuk; menghindari kejang-merangsang pemandangan, suara, dan memicu lainnya; mendapat cukup tidur, dan makan teratur, makan seimbang.
Siapapun yang telah epilepsy harus mengenakan gelang atau kalung mengidentifikasi gangguan kejang dan daftar obat yang ia mengambil.

Pencegahan

Makan dengan benar, tidur cukup, dan mengendalikan stres dan demam dapat membantu mencegah kejang. Seseorang yang mempunyai epilepsy harus berhati-hati untuk tidak hiperventilasi. Seseorang yang mengalami aura harus mencari tempat yang aman untuk berbaring dan tinggal di sana sampai kejang berlalu. Obat antikonvulsan tidak boleh berhenti mendadak dan, jika obat lain yang diresepkan atau dihentikan, dokter yang merawat kejang harus diberitahu.Dalam beberapa kondisi, seperti cedera kepala berat, operasi otak, atau perdarahan subarachnoid, obat antikonvulsan dapat diberikan kepada pasien untuk mencegah kejang.

Sumber Daya

Majalah

Dilorio, Colleen, et al. "Para Obat dan Pengobatan Indeks Epilelpsy Kompleksitas: Keandalan dan Validitas Pengujian." Journal of Neuroscience Nursing Juni 2003: 155-158.
"Epilepsi Bedah dan Stimulasi saraf vagus Apakah Efektif Bila Gagal Obat." Medical Devices & Teknologi Bedah Minggu 4 Mei 2003: 33.
Finn, Robert. "Kejang Parsial Risiko Gangguan Tidur Double (Pertimbangkan dalam Diagnosis, Manajemen)." Klinik Psikiatri Berita Juni 2003: 36-41.
Liu, Yeou-Mei Christiana, et al. "Sebuah Studi Prospetive: Pertumbuhan dan Status Gizi Anak Diobati Dengan diet ketogenik." Journal of American Dietetic Association Juni 2003: 707.
"Obat

Kejang atasi dengan Terapi Biolistrik

angguan kejang

Definisi

Kejang adalah gangguan tiba-tiba aktivitas normal listrik otak disertai oleh kesadaran diubah dan / atau manifestasi neurologis dan perilaku lainnya. Epilepsi adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kejang berulang yang mungkin termasuk kejang-kejang otot berulang menyentak disebut.

Deskripsi

Ada lebih dari 20 gangguan kejang yang berbeda. Satu dari sepuluh orang Amerika akan memiliki kejang pada suatu waktu, dan setidaknya 200.000 memiliki setidaknya satu bulan kejang.
Epilepsi mempengaruhi 1-2% dari populasi Amerika Serikat. Meskipun epilepsi adalah sebagai umum pada orang dewasa lebih dari 60 seperti pada anak di bawah 10, 25% dari semua kasus berkembang sebelum usia lima tahun. Satu dari setiap dua kasus berkembang sebelum usia 25.Sekitar 125.000 kasus baru didiagnosa epilepsi setiap tahun, dan sejumlah besar anak-anak dan orang dewasa yang belum didiagnosis atau diobati memiliki epilepsi.
Sebagian besar kejang jinak, tetapi kejang yang berlangsung lama dapat menyebabkan status epileptikus, sebuah kondisi yang mengancam jiwa ditandai dengan kejang terus menerus, berkelanjutan hilangnya kesadaran, dan gangguan pernapasan. Non-kejang epilepsi dapat mengganggu koordinasi fisik, visi, dan indera lainnya. Kejang terdiagnosis dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius dan lebih sulit untuk mengelola.

Jenis kejang

Serangan epilepsi umum terjadi ketika kelainan listrik ada di seluruh otak. Kejang parsial tidak melibatkan seluruh otak. Kejang parsial dimulai di daerah yang disebut fokus epilepsi, tetapi dapat menyebar ke bagian lain dari otak dan menyebabkan kejang umum. Beberapa orang yang memiliki epilepsi memiliki lebih dari satu jenis kejang.
Serangan motorik menyebabkan bagian dari tubuh untuk menyentak berulang kali. Sebuah serangan motorik biasanya berlangsung kurang dari satu jam dan bisa berlangsung hanya beberapa menit. Kejang sensorik dimulai dengan mati rasa atau kesemutan di satu daerah.Sensasi mungkin bergerak sepanjang salah satu sisi tubuh atau kembali sebelum mereda.
Kejang visual, yang mempengaruhi area otak yang mengontrol mata, menyebabkan orang untuk melihat hal-hal yang tidak ada. Kejang pendengaran mempengaruhi bagian otak yang mengontrol pendengaran dan menyebabkan pasien untuk membayangkan suara-suara, musik, dan suara lainnya. Jenis lain dari kejang dapat menyebabkan kebingungan, sakit perut, atau gangguan emosi.
SERANGAN UMUM. Sebuah tonik-klonik umum (grand-mal) kejang dimulai dengan suara nyaring sebelum orang mengalami kejang kehilangan kesadaran dan jatuh ke tanah. Otot-otot menjadi kaku selama sekitar 30 detik selama fase tonik kejang dan bergantian kontrak dan rileks selama fase klonik, yang berlangsung 30-60 detik. Kulit kadang-kadang memperoleh warna kebiru-biruan dan orang mungkin menggigit lidahnya, kehilangan kontrol kandung kemih atau usus, atau mengalami kesulitan bernapas.
Kejang grand mal berlangsung antara dua dan lima menit, dan orang mungkin bingung atau kesulitan berbicara ketika ia mendapatkan kembali kesadaran (negara postictal). Ia mungkin mengeluh sakit kepala atau otot, atau kelemahan pada lengan atau kakinya sebelum jatuh ke dalam tidur nyenyak.
SERANGAN UMUM UTAMA. Kejang umum primer terjadi ketika muatan listrik mulai di kedua belahan (hemisfer) otak pada saat yang sama. Kejang umum primer lebih mungkin serangan motorik besar dari pada tidak adanya kejang.
KETIADAAN SERANGAN. Absen (petit mal) kejang umumnya mulai pada umur empat dan berhenti pada saat anak menjadi seorang remaja.
Adanya kejang biasanya dimulai dengan hilangnya kesadaran dan singkat terakhir antara satu dan 10 detik. Seseorang mengalami kejang petit mal menjadi sangat tenang dan mungkin berkedip, menatap kosong, memutar matanya, atau memindahkan bibirnya. Sebuah kejang petit mal berlangsung 15-20 detik. Ketika itu berakhir, orang yang telah kembali kejang apa pun yang dia lakukan sebelum kejang dimulai. Dia tidak akan mengingat kejang dan mungkin tidak menyadari bahwa sesuatu yang tidak biasa telah terjadi. Tidak diobati, kejang petit mal dapat kambuh sebanyak 100 kali sehari dan dapat berkembang menjadi kejang grand mal.
SERANGAN mioklonik. Kejang mioklonik ditandai dengan singkat, kejang tak terkendali dari lidah atau otot-otot wajah, lengan, atau kaki. Kejang mioklonik yang paling mudah terjadi saat bangun setelah tidur malam.
Kejang Jackson adalah kejang parsial ditandai dengan kesemutan, kaku, atau menyentak dari lengan atau kaki. Kehilangan kesadaran jarang. Kejang dapat kemajuan dalam mode karakteristik di sepanjang dahan.
Postur lemas dan periode singkat ketidaksadaran fitur kejang akinetic, yang terjadi pada anak-anak muda. Akinetic kejang, yang menyebabkan anak jatuh, juga disebut serangan drop.
SERANGAN PARSIAL. Kejang parsial sederhana tidak menyebar dari area fokus di mana mereka muncul. Gejala ditentukan oleh bagian otak yang terkena. Pasien biasanya tetap sadar selama kejang dan kemudian dapat menggambarkan secara rinci. Pada tahun 2003, dilaporkan bahwa orang yang mengalami kejang parsial dua kali lebih mungkin untuk memiliki gangguan tidur seperti orang usia dan jenis kelamin yang sama.
KOMPLEKS PARSIAL SERANGAN. Bau khas, rasa, atau sensasi yang tidak biasa lainnya (aura) dapat sinyal awal dari kejang parsial kompleks.
Kejang parsial kompleks dimulai sebagai kejang parsial sederhana, tetapi bergerak di luar daerah fokus dan menyebabkan hilangnya kesadaran. Kejang parsial kompleks dapat menjadi kejang motorik utama. Meskipun seseorang mengalami kejang parsial kompleks tidak mungkin tampak tidak sadar, dia tidak tahu apa yang terjadi dan mungkin berperilaku tidak tepat. Dia tidak akan mengingat kejang, namun mungkin tampak bingung atau mabuk selama beberapa menit setelah itu berakhir.

Penyebab dan gejala

Asal usul 50-70% dari semua kasus epilepsi tidak diketahui. Epilepsi terkadang adalah hasil dari trauma saat lahir. Penyebab tersebut meliputi oksigen cukup ke otak, cedera kepala , perdarahan berat atau ketidakcocokan antara darah wanita dan darah bayinya yang baru lahir, dan infeksi segera sebelum, sesudah, atau pada saat kelahiran.
Penyebab lain epilepsi meliputi:
  • trauma kepala akibat kecelakaan mobil, luka tembak, atau cedera lainnya.
  • alkoholisme
  • otak abses atau peradangan selaput yang menutupi otak atau sumsum tulang belakang
  • fenilketonuria (PKU, suatu penyakit yang hadir pada saat lahir, sering ditandai dengan kejang, dan dapat mengakibatkan retardasi mental ) dan kelainan bawaan lainnya
  • penyakit menular seperti campak , gondok, dan difteri
  • Penyakit degeneratif
  • memimpin keracunan , keracunan merkuri, keracunan karbon monoksida , atau menelan zat beracun lainnya
  • faktor genetik
Status epileptikus, suatu kondisi di mana seseorang menderita kejang terus menerus dan mungkin mengalami kesulitan bernapas, dapat disebabkan oleh:
  • tiba-tiba menghentikan obat anti-kejang
  • hipoksia ensefalopati atau metabolisme (penyakit otak akibat kekurangan oksigen atau rusak dari proses fisik atau kimia lainnya)
  • akut cedera kepala
  • darah infeksi yang disebabkan oleh peradangan otak atau selaput yang menutupinya

Diagnosa

Riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, deskripsi aktivitas kejang, dan pemeriksaan fisik dan neurologis membantu dokter perawatan primer, ahli saraf, dan epileptologists mendiagnosis gangguan ini. Dokter mengesampingkan kondisi yang menyebabkan gejala yang menyerupai epilepsi, termasuk stroke kecil (serangan iskemik transien, atau TIA), pingsan , (sinkop), pseudoseizures, dan serangan tidur (narcolepsy.)
Tes neuropsikologis mengungkap masalah belajar atau memori. Neuroimaging menyediakan pemandangan area otak yang terlibat dalam aktivitas kejang.
Para electroencephalogram (EEG) adalah tes utama yang digunakan untuk mendiagnosis epilepsi. EEG menggunakan elektroda yang ditempatkan pada atau di dalam tengkorak untuk merekam aktivitas listrik otak dan menentukan lokasi yang tepat dari muatan yang abnormal.
Pasien mungkin diminta untuk tetap diam selama jangka pendek EEG atau untuk pergi tentang kegiatan normal selama pemantauan diperpanjang. Beberapa pasien kekurangan tidur atau terkena pemicu kejang, seperti cepat, bernapas dalam-dalam (hiperventilasi) atau lampu berkedip (stimulasi fotik). Dalam beberapa kasus, orang mungkin dirawat di rumah sakit untuk monitorings EEG yang dapat bertahan selama dua minggu. EEG video juga dokumen apa yang pasien lakukan ketika kejang terjadi dan bagaimana kejang mengubah perilakunya.
Teknik lain yang digunakan untuk mendiagnosis epilepsi meliputi:
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI), yang menyediakan gambar yang jelas dan rinci dari otak. Fungsional MRI (fMRI), dilakukan ketika pasien tidak berbagai tugas, dapat mengukur perubahan dalam intensitas listrik dan aliran darah dan menunjukkan wilayah otak yang mempengaruhi setiap kegiatan.
  • Positron emission tomography (PET) dan tomografi emisi photon tunggal (SPECT) memantau aliran darah dan aktivitas kimia di daerah otak sedang diuji. PET dan SPECT sangat efektif dalam menemukan wilayah otak mana perubahan metabolik terjadi antara kejang.

Pengobatan

Tujuan pengobatan epilepsi adalah untuk menghilangkan kejang atau membuat gejala yang kurang sering dan kurang parah. Terapi jangka panjang obat antikonvulsi adalah bentuk paling umum dari pengobatan epilepsi.

Obat

Kombinasi obat mungkin diperlukan untuk mengendalikan beberapa gejala, tetapi kebanyakan pasien yang memiliki epilepsi mengambil salah satu obat sebagai berikut:
  • Dilantin (fenitoin)
  • Tegretol (carbamazepine)
  • Barbita (fenobarbital)
  • Mysoline (primidone)
  • Depakene (asam valproik, natrium valproat)
  • Klonopin (clonazepam)
  • Zarontin (ethosuximide).
Dilantin, Tegretol, Barbita, dan Mysoline digunakan untuk mengelola atau mengendalikan kejang umum tonik-klonik parsial dan kompleks. Depakene, Klonopin, dan Zarontin diresepkan untuk pasien yang memiliki epilepsi petit mal.
Neurontin (gabapentin), Lamictal (lamotrigin), dan topiramate (Topamax) adalah salah satu obat yang lebih baru ini disetujui di Amerika Serikat untuk mengobati orang dewasa yang memiliki kejang parsial atau parsial dan kejang grand mal. Obat lain yang baru yang disebut levetiracetam (Keppra) telah disetujui dan menunjukkan hasil yang sangat baik dalam mengurangi kejang parsial antara pasien lansia dengan sedikit efek samping. Hal ini penting, karena pasien orang tua sering memiliki kondisi lain dan harus memakai obat lain yang mungkin berinteraksi dengan obat kejang.Pada tahun 2003, produsen Keppra adalah bekerja pada obat antiepilectic baru dari keluarga kimia yang sama seperti Keppra yang harus lebih kuat dan efektif. Obat yang tersedia sering berubah, dan dokter akan menentukan pengobatan terbaik untuk pasien individu. Sebuah laporan 2003 menemukan bahwa monoterapi, atau menggunakan hanya satu obat daripada kombinasi, bekerja lebih baik untuk kebanyakan pasien. Semakin sedikit rumit perawatan, pasien semakin besar kemungkinan akan mematuhi dan manajer yang lebih baik gangguan kejang.
Bahkan pasien yang kejang terkontrol dengan baik harus memiliki tes darah secara teratur untuk mengukur kadar obat anti-kejang dalam sistem dan untuk memeriksa untuk melihat apakah obat ini menyebabkan perubahan dalam darah atau hati. Seorang dokter harus diberitahu jika ada tanda-tanda toksisitas obat muncul, termasuk gerakan mata yang tidak terkendali; kelesuan,pusing , atau hiperaktif; ketidakmampuan untuk melihat dengan jelas atau berbicara jelas, mual atau muntah, atau masalah tidur.
Status epileptikus membutuhkan perawatan darurat, biasanya dengan valium (Ativan), Dilantin, atau Barbita. Sebuah dekstrosa intravena (gula) solusi diberikan kepada pasien yang kondisinya karena gula darah rendah, dan vitamin B 1 persiapan adalah diberikan secara intravena ketika hasil status epileptikus dari penarikan alkohol kronis. Karena dekstrosa dan tiamin pada dasarnya tidak berbahaya dan karena keterlambatan dalam pengobatan bisa menjadi bencana, obat ini diberikan secara rutin, karena biasanya sulit untuk mendapatkan sejarah yang memadai dari seorang pasien yang menderita status epileptikus.
Kejang kejang-kelemahan yang tidak dapat dikontrol dengan obat atau tanpa sedasi atau efek samping yang tidak. Pembedahan mungkin digunakan untuk menghilangkan atau mengontrol kejang keras.

Operasi

Pembedahan dapat digunakan untuk mengobati pasien yang keras kejang berasal dari lesi fokal kecil yang dapat dihilangkan tanpa membahayakan pasien, mengubah kepribadian pasien, yang menumpulkan
Ini karya seni abstrak didasarkan pada deskripsi pasien dari apa yang kejang epilepsi terasa seperti.  Kejang epilepsi disebabkan oleh aktivitas listrik di otak kacau.  Mereka dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti sakit atau stres, meskipun penyebab tidak sepenuhnya dipahami.
Ini karya seni abstrak didasarkan pada deskripsi pasien dari apa yang kejang epilepsi terasa seperti. Kejang epilepsi disebabkan oleh aktivitas listrik di otak kacau. Mereka dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti sakit atau stres, meskipun penyebab tidak sepenuhnya dipahami.
(Ilustrasi oleh John Bavosi, Peneliti Foto, Inc Direproduksi dengan izin.)
pasien indra, atau mengurangi kemampuan pasien untuk berfungsi.
Setiap tahun, sebanyak 5.000 pasien baru mungkin menjadi kandidat yang cocok untuk operasi, yang paling sering dilakukan di pusat epilepsi komprehensif.Kandidat bedah Potensi mencakup pasien dengan:
  • kejang parsial dan kejang umum sekunder (serangan yang dimulai di satu area dan menyebar ke kedua sisi otak)
  • anak kejang dan kelumpuhan pada satu sisi tubuh (hemiplegia)
  • kejang parsial kompleks berasal dari lobus temporal (bagian dari otak yang berhubungan dengan pidato, pendengaran, dan penciuman) atau kejang fokal lainnya. (Namun, risiko operasi yang melibatkan pusat-pusat pembicaraan adalah bahwa pasien akan kehilangan fungsi berbicara.)
  • Generalized mioklonik kejang atau kejang umum yang menampilkan kelumpuhan sementara (akinetic) atau kehilangan tonus otot (atonal)
Sebuah pemeriksaan fisik dilakukan untuk memverifikasi bahwa kejang pasien disebabkan oleh epilepsi, dan operasi tidak digunakan untuk mengobati pasien dengan gangguan jiwa yang parah atau masalah medis yang meningkatkan faktor risiko ke tingkat yang dapat diterima.
Pembedahan diindikasikan pernah kecuali:
  • yang terbaik yang tersedia obat anti-kejang telah gagal untuk mengontrol gejala-gejala pasien memuaskan
  • asal kejang pasien telah tepat berada
  • ada alasan yang baik untuk percaya operasi yang secara signifikan akan meningkatkan kesehatan pasien dan kualitas hidup.
Setiap pasien epilepsi mempertimbangkan operasi hati-hati dievaluasi oleh satu atau lebih ahli saraf, ahli bedah saraf, neuropsychologists, dan / atau pekerja sosial. Seorang psikiater, pendeta, atau penasehat spiritual lain dapat membantu pasien dan keluarganya mengatasi dengan stresyang terjadi selama dan setelah proses seleksi.
JENIS BEDAH. Teknik bedah yang digunakan untuk mengobati epilepsi intractable meliputi:
  • Lesionectomy. Melepaskan lesi (jaringan otak yang sakit) dan beberapa jaringan otak sekitarnya sangat efektif dalam mengendalikan kejang. Lesionectomy umumnya lebih berhasil daripada operasi dilakukan pada pasien yang kejang tidak disebabkan oleh lesi yang jelas, tetapi menghapus hanya bagian dari lesi mengurangi efektivitas prosedur.
  • Temporal reseksi. Menghapus bagian dari lobus temporal dan bagian dari otak yang berhubungan dengan perasaan, memori, dan emosi (hippocampus) memberikan kontrol kejang baik atau sangat baik di 75-80% dari pasien benar dipilih dengan jenis yang tepat epilepsi lobus temporal. Beberapa pasien mengalami post-operasi pidato dan masalah memori.
  • Ekstra-temporal reseksi. Prosedur ini melibatkan menghapus beberapa atau semua dari lobus frontal, bagian dari otak tepat di belakang dahi. Lobus frontal membantu mengatur gerakan, perencanaan, penilaian, dan kepribadian, dan perawatan khusus harus diambil untuk mencegah pasca-operasi masalah dengan gerakan dan ucapan. Ekstra-temporal reseksi yang paling sukses pada pasien yang kejang tidak luas.
  • Hemispherectomy. Metode ini menghilangkan jaringan otak dibatasi untuk pasien dengan epilepsi parah dan kotoran yang abnormal yang sering memperpanjang dari satu sisi otak yang lain. Hemispherectomies paling sering dilakukan pada bayi atau anak-anak muda yang telah memiliki penyakit otak atau gangguan yang luas sejak lahir atau dari usia yang sangat muda.
  • Corpus callosotomy. Prosedur ini, sebuah alternatif untuk hemispherectomy pada pasien dengan hemiplegia bawaan, menghapus sebagian atau seluruh materi putih yang memisahkan kedua bagian otak. Corpus callosotomy dilakukan hampir secara eksklusif pada anak-anak yang sering mengalami cedera saat jatuh disebabkan oleh kejang. Jika menghapus dua pertiga dari corpus callosum tidak menghasilkan perbaikan abadi dalam kondisi pasien, yang tersisa satu-ketiga akan dihapus selama operasi lain.
  • Beberapa subpial transeksi. Prosedur ini digunakan untuk mengontrol penyebaran kejang yang berasal atau mempengaruhi "fasih" korteks, daerah otak yang bertanggung jawab untuk berpikir kompleks dan penalaran.

Bentuk-bentuk lain pengobatan

DIET ketogenic. Sebuah tinggi lemak khusus, rendah protein, diet rendah karbohidrat kadang-kadang digunakan untuk mengobati pasien yang kejang yang parah tidak menanggapi pengobatan lain. Dihitung menurut umur, tinggi, dan berat badan, diet ketogenik menginduksi ringan kelaparandan dehidrasi . Hal ini akan memaksa tubuh untuk membuat pasokan berlebihan keton, bahan kimia alami dengan kejang-menekan sifat.
Tujuan dari pendekatan kontroversial adalah untuk memelihara atau meningkatkan kontrol kejang sekaligus mengurangi obat. Diet ketogenik bekerja terbaik dengan anak-anak antara usia satu dan 10. Hal ini diperkenalkan selama beberapa hari, dan kebanyakan anak dirawat di rumah sakit selama tahap awal pengobatan.
Jika seorang anak mengikuti diet ini tetap bebas kejang selama setidaknya enam bulan, peningkatan jumlah karbohidrat dan protein secara bertahap ditambahkan. Jika anak tidak menunjukkan perbaikan setelah tiga bulan, diet secara bertahap dihentikan. Sebuah studi tahun 2003 dari makanan dan efeknya pada pertumbuhan mencatat bahwa Jika digunakan, dokter harus merekomendasikan asupan energi dan protein dan proporsi yang lebih tinggi lemak tak jenuh untuk diet jenuh. Laporan ini juga merekomendasikan penggunaan suplemen vitamin dan mineral dengan diet.
Diperkenalkan pada tahun 1920, diet ketogenik telah terbatas, jangka pendek keberhasilan dalam mengendalikan aktivitas kejang. Penggunaannya seperti menghadapkan pasien untuk efek samping yang berbahaya karena:
  • infeksi stafilokokus
  • atunted atau tertunda pertumbuhan
  • gula darah yang rendah ( hipoglikemia )
  • kelebihan lemak dalam darah (hiperlipidemia)
  • penyakit yang dihasilkan dari deposito kalsium dalam saluran kemih (urolithiasis)
  • penyakit saraf optik (neuropati optik)
Stimulasi nervus vagus SARAF. Amerika Serikat Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui penggunaan stimulasi saraf vagus (VNS) pada pasien di atas usia 16 yang telah kejang parsial keras. Ini prosedur non-bedah menggunakan perangkat pacu jantung-seperti ditanam di bawah kulit di dada kiri atas, untuk memberikan stimulasi intermiten ke saraf vagus.Peregangan dari sisi leher ke otak, saraf vagus mempengaruhi menelan, berbicara, bernapas, dan banyak fungsi lainnya, dan VNS dapat mencegah atau memperpendek beberapa kejang. Sebuah laporan 2003 mengatakan bahwa pengobatan ini telah mengurangi kejang parsial sebesar 50% atau lebih dalam sekitar sepertiga pasien tanpa efek samping.

Pertama bantuan untuk kejang

Seseorang mengalami kejang tidak harus ditahan, tetapi benda-benda tajam atau berbahaya harus dipindahkan di luar jangkauan. Siapapun mengalami kejang parsial kompleks dapat memperingatkan menjauh dari bahaya dengan seseorang memanggil / namanya dengan suara jelas, tenang.
Seseorang yang memiliki kejang grand mal harus dibantu untuk berbaring. Pakaian ketat harus dikendurkan. Sebuah objek, lembut datar seperti handuk atau telapak tangan harus ditempatkan di bawah kepala seseorang. Memaksa benda keras ke dalam mulut seseorang mengalami kejang grand mal dapat menyebabkan cedera atau masalah pernapasan. Jika mulut seseorang terbuka, menempatkan kain dilipat atau benda lembut lainnya antara gigi-giginya akan melindungi lidahnya.Memutar kepala ke samping akan membantu dia bernapas. Setelah kejang grand mal telah berakhir, orang yang mengalami kejang harus diberitahu apa yang telah terjadi dan mengingatkan di mana dia.

Alternatif pengobatan

Stress meningkatkan aktivitas kejang pada 30% orang yang memiliki epilepsi. Teknik relaksasi dapat memberikan beberapa rasa kontrol atas gangguan, tetapi mereka tidak boleh digunakan sebagai pengganti obat anti-kejang atau digunakan tanpa persetujuan dari dokter pasien. Yoga , meditasi, dan hiburan favorit membantu beberapa orang rileks dan mengelola stres lebih berhasil .Biofeedback dapat mengajar orang dewasa dan remaja yang lebih tua bagaimana mengenali aura dan apa yang harus dilakukan untuk menghentikan penyebarannya. Anak di bawah 14 biasanya tidak mampu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip biofeedback. Teapi Biolistrik dapat menatralisir keseimbangan sensor motorik dalam otak bekerja secara terkontrol menggunakan sentuhan jari megeluarkan getaran listrik menghantarkan energi kedalam tubuh yang bertujuan meningkatkan daya kerja stimulasi sarap yg berhubungan dengan otak

Aromaterapi melibatkan pencampuran minyak tanaman aromatik ke dalam air atau minyak lainnya dan memijat mereka ke kulit atau menggunakan kompor khusus untuk menghembus keharuman mereka di seluruh ruangan. Minyak aromaterapi mempengaruhi tubuh dan otak, dan minyak murni tidak boleh diterapkan secara langsung pada kulit. Ylang ylang, chamomile, atau lavender dapat menciptakan suasana menenangkan. Orang yang memiliki epilepsi tidak harus menggunakan rosemary, hisop, sage atau adas manis, yang tampaknya membuat otak lebih waspada.
Perubahan diet yang menekankan keseluruhan dan menghilangkan makanan makanan olahan dapat membantu. Terapi homeopati juga dapat bekerja untuk orang dengan kejang, terutama pengobatan homeopati konstitusional yang bertindak pada tingkat terdalam untuk mengatasi kebutuhan individu.

Prognosa

Orang yang memiliki epilepsi memiliki tingkat lebih tinggi dari rata-rata bunuh diri , tiba-tiba, tak dapat dijelaskan kematian , dan kematian tenggelam dan kecelakaan lainnya.
Epilepsi fokal jinak masa kanak-kanak dan beberapa kejang tidak mungkin hilang dalam waktu, tetapi remisi tidak mungkin jika kejang terjadi beberapa kali sehari, beberapa kali dalam periode 48 jam, atau lebih sering daripada di masa lalu.
Kejang yang terjadi berulang-ulang dari waktu ke waktu dan selalu melibatkan gejala yang sama disebut kejang stereotypic. Probabilitas bahwa kejang stereotypic akan mereda adalah miskin.
Sekitar 85% dari semua gangguan kejang dapat sebagian atau seluruhnya dikontrol jika pasien mengambil obat anti-kejang sesuai dengan petunjuk; menghindari kejang-merangsang pemandangan, suara, dan memicu lainnya; mendapat cukup tidur, dan makan teratur, makan seimbang.
Siapapun yang telah epilepsy harus mengenakan gelang atau kalung mengidentifikasi gangguan kejang dan daftar obat yang ia mengambil.

Pencegahan

Makan dengan benar, tidur cukup, dan mengendalikan stres dan demam dapat membantu mencegah kejang. Seseorang yang mempunyai epilepsy harus berhati-hati untuk tidak hiperventilasi. Seseorang yang mengalami aura harus mencari tempat yang aman untuk berbaring dan tinggal di sana sampai kejang berlalu. Obat antikonvulsan tidak boleh berhenti mendadak dan, jika obat lain yang diresepkan atau dihentikan, dokter yang merawat kejang harus diberitahu.Dalam beberapa kondisi, seperti cedera kepala berat, operasi otak, atau perdarahan subarachnoid, obat antikonvulsan dapat diberikan kepada pasien untuk mencegah kejang.

Sumber Daya

Majalah

Dilorio, Colleen, et al. "Para Obat dan Pengobatan Indeks Epilelpsy Kompleksitas: Keandalan dan Validitas Pengujian." Journal of Neuroscience Nursing Juni 2003: 155-158.
"Epilepsi Bedah dan Stimulasi saraf vagus Apakah Efektif Bila Gagal Obat." Medical Devices & Teknologi Bedah Minggu 4 Mei 2003: 33.
Finn, Robert. "Kejang Parsial Risiko Gangguan Tidur Double (Pertimbangkan dalam Diagnosis, Manajemen)." Klinik Psikiatri Berita Juni 2003: 36-41.
Liu, Yeou-Mei Christiana, et al. "Sebuah Studi Prospetive: Pertumbuhan dan Status Gizi Anak Diobati Dengan diet ketogenik." Journal of American Dietetic Association Juni 2003: 707.
"Obat

Jumat, 27 Januari 2012

Amenore Sekunder

Pengertian
Amenore sekunder adalah berhenti haid setelah menarche atau pernah mengalami haid tetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan.
Amenore sekunder adalah tidak haid selama 6 bulan pada wanita yang sebelumnya pernah mengalami haidteratur atau selama 12 bulan pada wanita yang mempunyai haid tidak teratur.
Amenore sekunder adalah berhenti haid selama 6 bulan atau lebih pada wanita yang sudah pernah mengalami haid dan bukan pada wanita yang tidak hamil, menyusui atau menopause.
Insidensi
Angka kejadian amenore sekunder sekitar 1-3 persen pada wanita usia reproduksi.
Penyebab
Penyebab amenore sekunder banyak sekali, antara lain:
  1. Sindrom ovarium polikistik.
  2. Obesitas.
  3. Penurunan berat badan yang drastis.
  4. Kecemasan dan stres emosional.
  5. Olahraga yang berlebihan.
  6. Kehamilan.
  7. Menopause.
  8. Disfungsi tiroid.
  9. Tumor otak.
  10. Kegagalan dilatasi dan kuretase.
  11. Pengurangan lemak tubuh 15-17 persen.
  12. Konsumsi hormon tambahan.
  13. Konsumsi obat-obatan (bisulfan, klorambusil, siklofosfamid, fenotiazin, pil kontrasepsi, hormon terapi).
  14. Kelainan pada rahim seperti mola hidatidosa dan sindrom Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim akibat infeksi atau pembedahan).
  15. Kelainan endokrin (peningkatan aktivitas kelenjar adrenal yang menyebabkan sindrom cushing).
Gambar. Contoh penyebab amenore sekunder
Gejala
Gejala amenore sekunder adalah sebagai berikut:
  1. Pernah mengalami haid.
  2. Tidak mengalami haid selama 6 bulan atau lebih.
  3. Sakit kepala.
  4. Galaktore.
  5. Peningkatan atau penurunan berat badan.
  6. Vagina kering.
  7. Hirsutisme.
  8. Penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan (disebabkan oleh tumor pituitari).
Prognosis
Prognosis tergantung pada penyebabnya.
Kemungkinan Komplikasi
Kemungkinan komplikasi yang dapat ditimbulkan akibat amenore sekunder tergantung dari penyebabnya.
Misalnya: penyebab dari amenore sekunder adalah kelainan pada rahim, maka kemungkinan dapat menyebabkan kanker rahim.
Pemeriksaan dan Tes
Pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul maupun tes kehamilan harus dilakukan untuk menjauhkan dari diagnosa kehamilan. Tes darah yang dapat dilakukan untuk mengecek kadar hormon, antara lain:
  1. Follicle stimulating hormone (FSH).
  2. Luteinizing hormone (LH).
  3. Prolactin hormone (hormon prolaktin).
  4. Serum hormone (seperti kadar hormon testoteron).
  5. Thyroid stimulating hormone (TSH).
Tes lain yang dapat dilakukan, meliputi:
  1. Biopsi endometrium.
  2. Tes genetik.
  3. MRI.
  4. CT scan.
Penanganan
Penanganan amenore sekunder tergantung dari penyebabnya.
Sebagai contoh: jika penyebab amenore sekunder adalah hipotiroid (hypothyroidisme), maka pengobatannya adalah suplemen tiroid.
Referensi
nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001219.htm diunduh 16 Mei 2010, 11:39 PM.
advancedfertility.com/amenor.htm diunduh 16 Mei 2010, 11:54 PM.
medicastore.com/penyakit/563/Amenore_tidak_menstruasi.html diunduh 16 Mei 2010, 11:58 PM.