Minggu, 20 November 2011

Cegah Rasa Sakit dengan Bioelektrik

ANDA merasa sakit, baik sakit kepala atau migrain? Terapi bioelektrik bisa menjadi alternatif pilihan Anda. Terapi ini merupakan cara pengobatan non obat yang dinyatakan aman bagi penderita rasa sakit. Terapi ini telah lama digunakan untuk mengatasi rasa sakit kronis dan rasa sakit akut. Bagaimana cara kerjanya? Terapi ini bekerja dengan cara menghambat penyampaian pesan rasa sakit ke otak.

Saat mengalami cidera, reseptor rasa sakit akan mengirimkan pesan ke sistem saraf pusat (otak dan saraf tulang belakang). Pesan ini akan diterjemahkan sebagai rasa sakit oleh sel-sel tertentu dalam tubuh. Aliran bioelektrik yang digunakan dalam terapi ini bekerja dengan cara mengganggu sinyal rasa sakit sebelum mencapai otak. Dengan begitu, Anda tidak akan merasakan sakit. Selain itu terapi ini juga mendorong tubuh memproduksi endorphin, yang juga membantu meredakan rasa sakit.

Kondisi apa saja yang bisa ditangani terapi bioelektrik? Terapi ini bisa digunakan untuk mengobati rasa sakit kronis dan akut, seperti:

  • Sakit punggung
  • Sakit otot
  • Sakit kepala dan migrain
  • Gangguan aliran darah di anggota tubuh bagian atas dan bawah
  • Radang sendi
  • Rasa sakit dan penebalan kulit akibat buruknya sistem sirkulasi atau scleroderma, kondisi kronis yang bisa menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit.

Efektivitas. Terapi bioelektrik dinyatakan efektif mengontrol rasa sakit untuk sementara waktu. Tetapi sebaiknya dipadukan dengan pengobatan lain. Jika digunakan bersamaan dengan obat pereda rasa sakit konvensional, terapi ini dinyatakan bisa mengurangi dosis obat pereda rasa sakit hingga 50%.

Proses terapi. Selama menjalani terapi, terapis akan menempelkan elektroda (cakram datar berukuran kecil yang terbuat dari karet dan bersifat lengket) ke area yang sakit. Kadang-kadang terapis juga menggunakan cangkir penghisap yang terbuat dari karet. Elektroda ini selanjutnya disambungkan ke komputer yang telah memprogram pengobatan yang tepat sesuai dosis yang dibutuhkan. Kemudian aliran listrik berfrekuensi tinggi (sekitar 4.000 siklus per detik) dialirkan ke kulit melalui elektroda tersebut. Selama proses ini, terapis akan mengukur respon Anda terhadap stimulus elektris tersebut.

Saat arus dialirkan, Anda akan merasakan getaran ringan dan sensasi seperti digelitik. Hal ini akan meredakan rasa sakit dan membuat Anda relaks.

Efek samping. Pada satu atau dua kasus, dijumpai adanya iritasi dan perubahan warna kulit menjadi kemerahan saat menjalani terapi.

Frekuensi. Jumlah sesi terapi bergantung pada kondisi dan respon setiap orang. Biasanya, satu sesi terapi belum bisa meredakan rasa sakit. Terapi biasanya dimulai dengan lima sesi seminggu, diikuti dengan tiga sesi pada minggu-minggu. Secara total biasanya mencapai 16-20 sesi.

Hal apa yang perlu dipersiapkan? Jika Anda sedang menggunakan insulin atau obat-obat pengencer darah, dokter akan memberikan instruksi khusus sebelum menjalani terapi. Selain itu, biasanya Anda akan diminta berpuasa sebelum menjalani terapi. (OL-08)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar